Masa Kekuasaan Pol Pot dan Khmer Merah Kisah Kelam Kamboja

Masa Kekuasaan Pol Pot dan Khmer Merah – Hari ini, 24 tahun lalu atau 15 April 1998 kematian Pol Pot. Ia merupakan mantan Perdana Menteri Demokratik Kamboja dan merupakan pemimpin rezim Khmer Merah pada 1975-1979.

Semasa pemerintahan Pol Pot, terjadi pembantaian. Ia orang di balik kematian hampir dua juta rakyat akibat kekejamannya.

Dilansir dari biography.com, Pol Pot yang lahir dengan nama slot deposit dana Saloth Sar pada 19 Mei 1925, di Provinsi Kompong Thom, Kamboja adalah anak kedelapan dari sembilan bersaudara. Orang tuanya relatif makmur dengan mempunyai 50 hektare sawah.

Ia mendapatkan beasiswa pendidikan slot gacor maxwin dari pemerintah yang mengirimnya ke Paris untuk belajar teknologi radio pada 1949. Di Paris, dia terlibat dengan Partai Komunis, mengambil nama Pol Pot. Saat beasiswanya dicabut, ia kembali ke Kamboja dan berniat membangun revolusi di sana.

Pada 1956, Pol Pot menikahi Khieu Ponnary yang ditemuinya di Paris dan menjadi pendidik sekolah menengah. Ia menghabiskan waktu 12 tahun untuk membangun partai komunis yang telah ada di Kamboja pada 1960, dan ia menjabat sebagai sekretaris partai.

Tentara Khmer Merah berhasil mengambil alih https://theroadstergrill.com/ Phnom Penh pada musim semi 1975. Hal itu setelah terjadinya perang saudara, termasuk pengeboman besar-besaran AS yang bertujuan untuk mencegah para pemimpin komunis mengambil alih Kamboja.

Era Pol Pot Masa Suram Kamboja

Khmer Merah adalah salah satu rezim paling brutal di abad ke-20. Pol Pot yang terkesan dengan Revolusi Kebudayaan China di bawah Mao Tse-tung atau Mao Zedong, mengikuti jejak Slot88 negara itu dalam mengevakuasi kota-kota dan memaksa orang-orang untuk hidup di pedesaan, bertani.

Dikutip dari britannica.com, diperkirakan selama kepemimpinan Pol Pot, pemerintah menyebabkan kematian sekitar 1,4 juta hingga 2,2 juta orang akibat kerja paksa, kelaparan, penyakit, penyiksaan, atau eksekusi saat menjalankan program reformasi sosial dan pertanian yang radikal.

Berdasarkan penelitian The Cambodian Genocide Program di Yale University, jumlah ini merupakan 21 persen dari total populasi Kamboja pada pertengahan 1970-an.

Proses evakuasinya sendiri berlangsung kejam, bahkan anak-anak, orang tua, dan mereka yang dirawat di rumah sakit terpaksa dipindahkan. Ribuan orang tewas hanya dalam beberapa minggu pertama pemerintahan Khmer Merah.

Selain itu, Khmer Merah menargetkan anggota etnis minoritas judi roulette Kamboja. Setengah dari orang Cina yang tinggal di Kamboja pada saat itu terbunuh, termasuk sekitar 90.000 Muslim dari suku Cham. Penduduk Vietnam diusir atau dibunuh.

Kemudian Vietnam berhasil menguasai Kamboja dengan dukungan slot pakai dana Amerika Serikat dan Cina pada akhir 1978, dan menggulingkan Pol Pot yang kejam. Belakangan dunia baru sadar akan kengerian di masa jabatan Pol Pot sebagai pemimpin Kamboja.

Ladang pembantaian atau yang menjadi kuburan massal bagi korbannya merupakan saksi bisu kekejamannya.

Pada 1997, sebuah faksi Khmer Merah menangkap Pol Pot dan mengadilinya. Dia ditetapkan sebagai tahanan rumah, kemudian ia meninggal pada 15 April 1998 karena serangan jantung di dekat daerah Anlong Veng, Kamboja.